Pembuatan Bricket Dari Kulit Kayu Manis

  

PROGRAM KERJA 3



1. Pendahuluan[kembali]

Kayu manis merupakan komoditas unggulan di beberapa daerah Indonesia, namun sering kali hanya dijual dalam bentuk mentah sehingga nilai ekonominya rendah. Pengolahan kayu manis menjadi bubuk dapat meningkatkan nilai jual dan memberikan peluang usaha bagi masyarakat.

2. Tujuan[kembali]

  • 1. Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan briket dari limbah kayu manis. 

    2. Memanfaatkan limbah kayu manis yang biasanya terbuang menjadi energi alternatif bernilai ekonomis. 

    3. Membantu masyarakat menciptakan produk ramah lingkungan dengan biaya rendah.  

3. Rencana Kegiatan[kembali]

1. Persiapan 

- Koordinasi dengan Perangkat Desa dan Masyarakat:

  Diskusi dengan masyarakat tentang potensi limbah kayu manis di wilayah setempat. 

- Pengadaan Alat dan Bahan:

  Membuat alat sederhana, seperti cetakan manual dari pipa bekas, serta menggunakan bahan perekat lokal seperti tepung kanji. 

- Survei Limbah Kayu Manis: 

  Mengidentifikasi lokasi pengumpulan limbah kayu manis, seperti kulit kayu manis bekas olahan atau serpihan kayu. 

 

2. Pelaksanaan Program 

Hari 1: Sosialisasi dan Penyuluhan

- Penyuluhan tentang manfaat limbah kayu manis sebagai bahan bakar alternatif. 

- Diskusi dengan masyarakat tentang ketersediaan limbah kayu manis dan penggunaannya untuk mengurangi pemborosan. 

 

Hari 2: Pelatihan Pembuatan Briket

1. Pengumpulan Limbah Kayu Manis: 

   Bersama masyarakat, mengumpulkan serpihan atau kulit kayu manis bekas dari sekitar desa. 

2. Proses Pembuatan Briket:

 - Pengarangan :Limbah kayu manis dibakar dalam drum tertutup hingga menjadi arang. 

 - Penghalusan: Arang kayu manis dihancurkan menjadi serbuk halus menggunakan alu dan lesung. 

- Pencampuran: Serbuk arang kayu manis dicampur dengan larutan tepung kanji sebagai perekat. 

-Pencetakan: Adonan dimasukkan ke dalam cetakan manual (pipa bekas). 

- Pengeringan: Briket yang sudah dicetak dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna. 

 

Hari 3: Simulasi dan Evaluasi

- Simulasi proses pembuatan briket oleh masyarakat secara mandiri. 

- Evaluasi keberhasilan program dan diskusi keberlanjutan untuk mengembangkan usaha briket kayu manis. 

4. Luaran Kegiatan[kembali]

Masyarakat dapat mengolah limbah kayu manis menjadi produk bernilai ekonomis secara mandiri

 Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah untuk mengurangi dampak lingkungan.

5. Indikator Keberhasilan[kembali]

1. Masyarakat mampu memanfaatkan limbah kayu manis menjadi briket energi alternatif. 

2. Limbah kayu manis yang terbuang berkurang secara signifikan. 

3. Briket kayu manis hasil pelatihan dapat digunakan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga atau dijual.  

6. Data Pendukung[kembali]

pertemuan dengan kelompok tani organik toboh




7. Anggaran[kembali]


kebutuhan

Perkiraan biaya (Rp)

Tepung Kanji (perekat)

20.000

Cetakan Manual (pipa bekas)

50.000

Transportasi dan Konsumsi tim

100.000

Dokumentasi

20.000

Total                                    190.000


8. Penutup[kembali]


9. Download File[kembali]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar